Dalamtubuh manusia memancar cakhra yang menjadi kekuatan diri, dalam agama Hindu 7 cakra ini meliputi swadhistana, muladara, manipura, wisudha, anahata, sahasra, dan ajna. Selain itu angka keramat Hindu , juga terdapat istilah ' sapta ongkara mantra ' yang terdiri dari prama siwa sunia atma, sada rudra ati atma, sada siwa niskala atma Nah menarikkan feng shui dari Bali ini, yuk kita simak fakta-faktanya berikut ini. 1. Dewata Nawa Sanga sebagai dasar Asta Kosala Kosali. Nawa Sanga atau Dewata Nawa Sanga merupakan kepercayaan umat Hindu Bali tentang konsep Dewa. Dewata Nawa Sanga digambarkan dengan bunga teratai yang bunganya. mekar menjadi delapan kelopak bunga dan dua Dewatasering kali muncul dalam kisah-kisah epik Hindu dan kisah suci Buddha. Pulau Bali terkenal dengan julukan sebagai "Pulau Dewata" karena kentalnya budaya Hindu, seperti banyaknya sesaji yang dipersembahkan untuk dewata penjaga di berbagai tempat di Bali. Dewata cenderung disamakan dengan roh penjaga tempat-tempat tertentu, sangat mirip Konseptata ruang Sanga Mandala juga lahir dari sembilan manifestasi Tuhan dalam menjaga keseimbangan alam menuju kehidupan harmonis yang disebut Dewata Nawa Sanga (Meganada, 1990:58) Konsepsi tata ruang Sanga Mandala menjadi pertimbangan dalam penzoningan kegiatan dan tata letak bangunan dalam pekarangan rumah, dimana kegiatan yang dianggap . 100% found this document useful 5 votes3K views75 pagesDescriptionHindu memiliki banyak konsep keagamaan yang belum digali secara mendalam. Salah satu konsep yang sangat menarik adalah Pengider-ider Dewata Nawasanga. Pengider-ider Dewata Nawasangga menyangkut banyak aspek dalam kehidupan budaya dan agama Hindu baik Bhuana Agung maupun Bhuana Alit. Dalam hubungannya dengan Bhuana Agung akan terkait dengan konsep tata ruang baik pembangunan tempat tinggal maupun pembangunan tempat suci, pelaksanaan ritual keagamaan dari Butha Yadnya, Manusia Yadnya, Rsi Yadnya, Pitra Yadnya dan Dewa Yadnya. Dalam hubungannya dengan Buana Alit akan sangat terkait dengan kelahiran dan kesehatan manusia. Hal tersebut di atas sangat menarik untuk dijadikan penelitian. Dari uraiaan tersebut dapat di identifikasi beberapa persoalan yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut 1. Bagaimana konsepsi dan varian Pengider-ider Dewata Nawa Sanga ? ; 2. Bagaimana aplikasi Pengider-ider Dewata Nawa Sanga pada bhuana alit dan bhuana agung ? 3. Bagaimana pengaruh Pengider-ider Dewata Nawa Sanga terhadap kesehatan manusia? Secara metodik, penelitian ini mengunakan metode dikupulkan melalui teknik kepustakaan, wawancara dan observasi. Data dianalisis dengan mengelompokkan, reduksi dan interpretasi yang hasilnya dideskripsikan untuk memberikan gambaran tentang fenomena permasalahan yang diajukan. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis data maka kemudian diabstraksikan berkenaan dengan konsepsi dan varian Pengider-ider Dewata Nawa Sanga, aplikasi Pengider-ider Dewata Nawa Sanga pada bhuana alit dan bhuana agung, dan pengaruh Pengider-ider Dewata Nawa Sanga terhadap kesehatan manusia. Pengider-ider Dewata Nawa Sanga merupakan salah satu konsep teologis Agama Hindu. Di Indonesia diwarisi konsepsi Siwaistis khususnya Siwa Sidhanta sebagai yang mendominsi atas sistem yang lainya. Konsepsi Pengider-ider Dewata Nawa Sanga pada dasarnya memiliki pijakan yang sama antara sumber-satu dengan yang lainya namun dalam beberapa hal terdapat perbedaan. Dewata Nawa Sanga bukan hanya merupakan konsep teologi bagi ajaran Siwa Sidhanta di Bali namun juga merupakan sebuah konsep yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal. Misalnya dalam dunia pengobatan tradisional bali atau yang lebih sering disebut Usadha Bali. Keseimbangan bhuana alit dan bhuana agung akan membawa keharmonisan dan juga keseimbangan sehingga tujuan utama umat Hindu Moksartam jagaditha ya ca iti dharma bisa dicapai. Pengaruh Pengider-ider Dewata Nawa Sanga terhadap kesehatan manusia dapat dijadikan acuan bagi manusia untuk mendeteksi secara dini tentang kesehatan dirinya untuk berhati-hati dalam menjalani kehidupan khususnya menjaga kesehatan sesuai dengan apes yang dibawa sejak lahir ke dunia. Pendeteksian bias dilakukan dengan mengetahui Panca Wara, Sapta Wara maupun Wuku seseorang dipadukan dengan susunan pengider-ider Dewata Nawa Sanga pada bhuana TitleKORELASI PENGIDER-IDER DEWATA NAWASANGA DENGAN PETENUNGAN KESEHATANCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 5 votes3K views75 pagesKorelasi Pengider-Ider Dewata Nawasanga Dengan Petenungan KesehatanOriginal TitleKORELASI PENGIDER-IDER DEWATA NAWASANGA DENGAN PETENUNGAN KESEHATANDescriptionHindu memiliki banyak konsep keagamaan yang belum digali secara mendalam. Salah satu konsep yang sangat menarik adalah Pengider-ider Dewata Nawasanga. Pengider-ider Dewata Nawasangga menyang…Full description Ilustrasi Dewata Nawa Sanga. Foto Pixabay. Agama Hindu mengenal adanya banyak dewa yang berperan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dalam Hindu Bali, terdapat kepercayaan tentang konsep dewa yang disebut Dewata Nawa dari buku Hindu Nusantara Antara Tradisi dan Upacara oleh I Putu Ariyasa Darmawan, dkk., Dewata Nawa Sanga merupakan wujud dari simbol swastika. Simbol ini digambarkan dengan bunga Teratai yang kembangnya bercabang delapan dengan dua garis silang dan tengah seperti arah mata Dewata Nawa Sanga diartikan sebagai sembilan dewa yang menguasai penjuru mata angin. Dewa-dewa tersebut mempunyai representasi dan ciri khas yang membedakannya dengan dewa-dewa lainnya. Nah, untuk mengenal lebih jauh sembilan dewa dalam Dewata Nawa Sanga, simak uraian berikut!Nama-Nama Dewa dalam Konsep Dewata Nawa SangaIlustrasi Dewata Nawa Sanga. Foto Pinterest. Berikut adalah nama sembilan dewa dalam Dewata Nawa Sanga beserta kedudukannya dikutip dari merupakan dewa penguasa arah Timur. Dewa ini memiliki senjata yang dinamakan bajra dan memiliki tunggangan gajah putih. Ia disimbolkan dengan warna putih dan memiliki urip atau lima implementasinya, Dewa Iswara dipuja di sebuah tempat suci yang terletak di puncak Gunung Lempuyang, Kabupaten Karangasem, menghadap ke Laut Bali di sebelah adalah dewa yang berkedudukan di Tenggara dengan simbol warna merah muda, memiliki senjata dupa dan urip delapan. Sakti dari Dewa Maheswara adalah Dewi Laksmi. Sedangkan implementasinya, Dewa Maheswara dipuja di pura suci yang dikenal dengan nama Goa Lawah di Kabupaten Brahma memiliki kekuasaan di Selatan. Ia disimbolkan dengan warna merah dan dipercayai memiliki senjata gada dan tunggangan angsa. Sementara itu, sakti dari Dewa Brahma ialah Dewi Saraswati. Dalam implementasinya di Bali, Dewa Brahma dipuja di Pura Andakasa yang letaknya di puncak Gunung Andakasa, Kabupaten adalah dewa yang berkududukan di arah Barat Daya dan disimbolkan dengan warna jingga. Dewa Rudra memiliki senjata bernama moksala dengan tunggangannya seekor kerbau putih. Sedangkan sakti dewa Rudra adalah Dewi Implementasinya, Dewa Rudra memiliki tiga urip. Ia dipuja di Pura Uluwatu Kabupaten Badung, yang terletak di sebuah bukit yang menghadap ke Samudra ini berkedudukan di arah Barat dengan simbol warna kuning. Mahadewa memiliki senjata nagapasa dengan tunggangannya seekor naga. Ia memiliki urip tujuh dan saktinya adalah Dewi implementasinya, Mahadewa dipuja di Pura Batukaru menghadap ke Danau Beratan yang terletak di lereng Gunung Batukaru, Kabupaten adalah dewa yang berkedudukan di arah Barat Laut dengan simbol warna hijau. Ia dipercaya memiliki senjata bernama angkus dengan tunggangannya seekor singa. Sakti dari Dewa Sangkara adalah Dewi Rodri dan memiliki urip implementasinya, masyarakat Hindu Bali memuja Dewa Sangkara di tempat suci yang terletak di puncak Gunung Beratan, Kabupaten Badung. Dewa ini merupakan penguasa arah Timur Laut. Ia memiliki senjata Trisula dengan kendaraannya yang bernama Wilmana. Sakti dari Dewa Sambhu ialah Dewi implementasinya, Dewa Sambhu dipuja di Pura Besakih yang terletak di lereng Gunung Agung, Kabupaten Siwa adalah penguasa di arah tengah dan memiliki senjata bernama Padma. Tunggangannya bernama Lembu Nandini dan sakti Dewa Siwa adalah Dewi implementasinya, ia dipuja di Pura Pusat Besakih di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem. Oleh masyarakat Hindu Bali, Dewa Siwa dikenal dengan nama Tri Purusa Parama Siwa, Sada Siwa, atau Siwa WisnuDewa ini berkedudukan di arah Utara dan memilki senjata Cakra Sudarsana. Wisnu memiliki kendaraan bernama Garuda dengan saktinya adalah Dewi Sri. Dalam implementasinya, Dewa Wisnu dipuja di Pura Batur yang terletak di tepi kawah Gunung Batur, Kabupaten Bangli, yang menghadap ke Danau Batur. [ X Tutup Iklan] Pengertian Dewata Nawa Sanga Secara Etimologi, Kata “Dewa” Deva berasal dari bahasa Sanskerta, kata “Div” yang berarti “Bersinar”. Dalam bahasa Latin “Deus” berarti “Dewa” dan “Divus” berarti bersifat ketuhanan. Dalam bahasa Inggris istilah Dewa sama dengan “Deity”, dalam bahasa Perancis “Dieu” dan dalam bahasa Italia “Dio”. Dalam bahasa Lithuania, kata yang sama dengan “Deva” adalah “Dievas”, bahasa Latvia “Dievs”, Prussia “Deiwas”. Kata-kata tersebut dianggap memiliki makna sama. “Devi” atau Dewi adalah sebutan untuk Dewa berjenis kelamin wanita. Jadi “Dewa” Deva adalah sinar suci Brahman atau Sang Hyang Widhi. Sesuai dengan artinya, fungsi Deva adalah untuk menyinari, menerangi alam semesta agar selalu terang dan terlindungi. Sedangkan “Devatā” dewata adalah sebutan untuk Para Dewa jamak. Sementara Nawa atau pun Sanga artinya sembilan. Jadi Dewata Nawa Sanga atau Nawa Dewata adalah sembilan Dewa sebagai penguasa di setiap penjuru mata angin. Dalam konsep agama Hindu di Bali, sembilan penguasa tersebut merupakan Dewa Siwa yang dikelilingi oleh delapan aspeknya. Diagram Surya Majapahit lambang kerajaan Majapahit menampilkan tata letak para dewa Hindu di sembilan arah penjuru utama mata angin. Kesembilan dari Dewata Nawa Sanga tersebut sebagai penguasa yang menjaga penjuru mata angin, yaitu 1. Dewa Wisnu Dewa Wisnu merupakan penguasa arah utara Uttara, bersenjata Chakra Sudarshana, wahananya kendaraan Garuda, shaktinya Dewi Sri, aksara sucinya “A”, di Bali Dewa Wisnu dipuja di Pura Batur. 2. Dewa Sambhu Dewa Sambhu merupakan penguasa arah timur laut Ersanya, bersenjata Trisula, wahananya kendaraan Wilmana, shaktinya Dewi Mahadewi, aksara sucinya “Wa”, di Bali Dewa Sambhu dipuja di Pura Besakih. 3. Dewa Iswara Dewa Iswara merupakan penguasa arah timur Purwa, bersenjata Bajra, wahananya kendaraan gajah, shaktinya Dewi Uma, aksara sucinya “Sa”, di Bali Dewa Iswara dipuja di Pura Lempuyang. 4. Dewa Maheswara Dewa Maheswara merupakan penguasa arah tenggara Gneyan, bersenjata Dupa, wahananya kendaraan merak, shaktinya Dewi Lakshmi, aksara sucinya “Na”, di Bali Dewa Maheswara dipuja di Pura Goa Lawah. 5. Dewa Brahma Dewa Brahma merupakan penguasa arah selatan Daksina, bersenjata Gada, wahananya kendaraan angsa, shaktinya Dewi Saraswati, aksara sucinya “Ba”, di Bali Dewa Brahma dipuja di Pura Andakasa. 6. Dewa Rudra Dewa Rudra merupakan penguasa arah barat daya Nairiti, bersenjata Moksala, wahananya kendaraan kerbau, shaktinya Dewi Samodhi/Santani, aksara sucinya “Ma”, di Bali Dewa Rudra dipuja di Pura Uluwatu. 7. Dewa Mahadewa Dewa Mahadewa merupakan penguasa arah barat Pascima, bersenjata Nagapasa, wahananya kendaraan Naga, shaktinya Dewi Sanci, aksara sucinya “Ta”, di Bali Dewa Mahadewa dipuja di Pura Batukaru. 8. Dewa Sangkara Dewa Sangkara merupakan penguasa arah barat laut Wayabhya, bersenjata Angkus/Duaja, wahananya kendaraan singa, shaktinya Dewi Rodri, aksara sucinya “Si”, di Bali Dewa Sangkara dipuja di Pura Puncak Mangu. 9. Dewa Siwa Dewa Siwa merupakan penguasa arah tengah Madhya, bersenjata Padma, wahananya kendaraan Lembu Nandini,senjata Padma shaktinya Dewi Durga Parwati, aksara sucinya “I” dan “Ya”, di Bali Dewa Siwa dipuja di Pura Pusering Jagat. Berikut Ini Tabel Lengkap Tentang Dewata Nawa Sanga. sumber berbagai sumber Semoga Bermanfaat Salam Shanti Sebarkan ke seluruh umat….. Semoga Bermanfaat Ngiring subscribe youtube channel Mantra Hindu inggih [klik disini] Bermanfaat ? Sebarkan ke Keluarga dan Sahabatmu..

dewata nawa sanga dalam tubuh manusia